BAB IV ISTILAH-ISTILAH KOMUNIKASI DALAM AL-QUR’AN DAN HADIS
BAB
IV
ISTILAH-ISTILAH
KOMUNIKASI DALAM AL-QUR’AN DAN HADIS
A. PENDAHULUAN
Dalam Al-Qur’a dan Hadis ditemukan cukup banyak
istilah-istilah yang terkait dengan Ilmu Komunikasi. Diantara istilah tersebut
adalah lafadz, qaul, kalam, nuthq, naba’, khabar, hiwar, jidal, bayan,
tadzkir, tabsyir, indzar, tahridh, wa’adz, dakwah, ta’aruf, tawashi, tabligh, dan
irsyad.
B.
JENIS PESAN
Pesan terbagi menjadi dua : pesan verban dan pesan non
verbal. Simbol bahasa verbal adalah kata, baik yang terucap maupun yang
tertulis. Adapun komunikasi nonverbal adalah pesan nonlinguistik yang
diisyaratkan oleh anggota tubuh untuk menunjukkan sikap dan penampilan.
1.
Pesan Verbal
Pesan
verbal dalam Al-Qur’an ada tiga istilah yaitu lafadz, qaul, dan kalimat.
a.
Lafdz
Dari kata Lafdz dalam bahasa Arab adalah melempar,
karena bunyi yang kita keluarkan dari mulut ibarat bunyi atau simbol yang kita
lemparkan dari mulut kita.
Ayat yang menggunakan kata Lafdz terdapat dalam
Qs. Qaf : 18. Lafdz juga dipahami sebagai pesan paling sederhana yang
keluar dari lisan seseorang yang dapat dipahami maknanya.
b.
Qaul
Menurut Ibnu Mandzur, qaul adalah lafdz
yang diucapkan oleh lisan baik maknanya sempurna ataupun tidak. Menurut definisi
Ibu Mandzur ini, maka qaul bisa
beranti kalimat, karena kata yang maknanya sempurna dalam bahasa Indonesia
disebut dengan kalimat.
Sekain mengandung makna qaul adalah ucapan yang
diucapkan oleh pembicara karena keinginan darinya. Dalil yang memperkuat hal itu
Qs. Al-An’am : 93.
Qaul adalah
pesan verbal yang sama dengan lafdz atau lebih lengkap dan luas
penggunaanya dibandingkan lafdz. Dengan kata lain, lafdz
adalahbagian dari qaul.
1) Qaul dalam Al-Qur’an
a. Qaulan Ma’rufan
Artinya kebaikan dunia maupun akhirat, dalam Qs. An-Nisa
(4):5, Qs. An-Nisa (4):8) Berkata yang makruf disini artinya mengatakan kepada
mereka perkataan bijak agar mereka mengerti.
Qaulan Ma’rufan adalah lafdz atau ungkapan uang baik, tidak kotor, dan tidak mengandung
nafsu orang orang yang mendengarkannya untuk berbuat jahat.
b. Qaulan Kariman
Qaulan Kariman secara bahasa perkataan yang mulia dan berharga, dalam Qs. Al-Isra’ (17):
23. Qaulan Kariman adalah
perkataan yang indah dan tidak bengis. Ungkapan yang indah dan penuh dengan
adab sehingga orang yang diajak bicara merasa bahagia, dihormati, dan
dimuliakan.
c. Qaulan Maysuran
Artinya perkataan yang mudah, ungkapan ini terdapat dalam
Qs. Al-Isra’ : 28. Ungkapan itu bisa berbentuk janji yang wajar dan mungkin
direalisasikan atau meminta orang agar mendo’akan kita diberikan kelapangan
rezeki agar mudah membantu mereka dan orang lain.
d. Qaulan Balighan
Perkataan yang sampai kepada maksud, berpengaruh dan
berbekas kepada jiwa. Ungkapan ini terdapat dalam Qs. An-Nisa (4):63.
e. Qaulan Layyinan
Ungkapan yang lemah lembut, unkapan ini terdapat dalam
Qs. Thaha (20):44.
f.
Qaulan Sadidan
Ungkapan ini menurut bahasa bearti perkataan yang benar,
ungkapan ini terdapat dalam Qs. An-Nisa(4): 9. Dan Al-Ahzab : 70.
g. Qaulan Tsaqilan
Ungkapan ini secara bahasa adalah perkataan yang berat,
ungkapan ini disebutkan dalam Qs. Al-Muzzamil (73):5.
h. Qaulan Adziman
Ungkapan ini secara bahasa adalah Perkataan yang besar,
ungkapan ini di sebutkan oleh Allah SWT. Pada Qs. Al-Isra’ (17):40.
i.
Ahsanu Qaulan
Ungkapan ini secara bahasa adalah perkataan yang laing
baik. Ungkapan ini terdapat dalam Qs. Fushshilat (41):33.
c. Kalimat
Kalimat adalah susunan Lafdz yang mengandung makna
yang sempurna. Menurut ahli bahasa, kalimat minimal terdiri dari dua kata atau
lebih yangmengandung makna yang sempurna.
Kalimat lebih luas cakupanya dari pada qaul. Qaul
adalah lafdz yang keluar dari lisan, sedangkan kalam atau kalimat
mencangkup semua lafdz, baik yang ditulis, dibaca, didengar atau
diucapkan. Kalam atau kalimat juga harus mengadung makna yang sempurna,
sedangkan qaul tidak harus sempurna.
Kalimat dalam Al-Qur’an.
a. Kalimatullah
Kalimatullah artinya adalah kalimat Allah. Istilah ini di
temukan dalam Qs. At-Taubah (9):40. Yang di maksud dengan kalimat Allah adalah
agama Allah, hukum Allah, syari’at Allah, dan segala hal yang bersumber dari
Allah baik perintah maupun larangan.
b. Kalimat alladzina
kafaru
Adalah kalimat orang-orang yang mengingkari kebenaran. Ungkapan
ini terdapat dalam Qs. At-Taubah (9):40. Ibnu Abbas mengatakan bahwa yang
dimaksud dengan kalimat alladzina kafaru adalah syirik dan segala sesuatu
yang bertentangan dengan kalimatullah.
c. Kalimatun sawa’
Kalimatun sawa’ secara bahasa artinya adalah kalimat yang sama. Imam Thabari
mengatakan bahwa Kalimatun sawa’ adalah kalimat yang berdiri ditengah
dan disepakati oleh kalangan intelektual yang objektif dari hasil penelitian
yang akurat tetang sesuatu. Ungkapan ini terdapat dalam Qs. Ali-Imran (3):64.
d. Kalimat al-kufr
Secara bahasa artinya kalimat yang mengandung makna
pengingkaran terhadap keberanaran, atau mengandung unsur pelecehan terhadap
nilai-nilai kebernaran dan orang-orang yang membawa nilai-nilai kebenaran dan
orang-orang yang membawa nilai kebenaran. Ungkapan ini disebutkan dalam Qs.
At-Taubah (9):74.
e. Kalimat Al-Taqwa
Menurut bahasa
kalimat takwa artinya kaliamat yang berfungsi melindungi. Ungkapan ini
dissebutkan dalam Qs. Al-Fath(48):26.
f. Kalimat al-Thayyibah
Secara bahas kalimat thayyibah berasal dari kata thaba
yang artinya enak, bersih, dan tumbuh. Ungkapan ini di sebutkan dalam Qs.
Ibrahim (14):24.
g. Kalimat al-Khabitsah
Artinya kaliamat uang buruk, jelek, kotor, hina, rusak
dan rendah. Ungkapan ini terdapat dalam Qs. Ibrahim (14):26.
2.
Pesan Nonverbal
Bahasa nonverbal dibahas oleh Al-Qur’an adalah makna
isyarat mata, wajah, tangan, kaki, gerakan tubuh, bibir, kepala, dan
seterusnya. Bahkan bisa dikatakan bahwa isyarat tentag pesan nonverbal dalam
Al-Qur’an meliputi isyarat dari ujung kepala sampai ujung kaki.
C. KEKUATAN PESAN
Di antara jenis pesan dalam Al-Qur’an yang memilliki
pengaruh luas adalah pesan yang disebutkan dengan istilah naba’, apakah
berita itu benar atau salah. Adapun pesan yang mengandung pengaruh yang biasa
saja, mengandung kemungkinan benar atas dusta, salah atau benar, yang
kedua-duanya memungkinkan disebut dengan khabar.
1. Naba’
a. Kata Naba’ dalam
Al-Qur’an
1.
Qs. An-Naba’ (79): 2
2.
Qs. Al-An’am (6): 34 & 67
3.
Qs. Al-Qasash (28): 3
4.
Qs. An-Naml (27):22 & 27
5.
Qs. Al-Hujurat (49):6
b. Naba’ dan Urgensi
Pesan
Naba’
secara umum berarti berita yang memiliki tingkat akurasi yang tinggi atau
paling tidak memiliki tingkat kebenaran paling besar, penting, dan berdampak
luas bagi pendengar dan pembacanya. Naba’ adalah jenis berita yang
berpengaruh luas. Selain itu naba’ juga menyiratkan makna bahwa berita
yang disebut naba’ adalah berita dari sumber utama kepada orang yang
belum tahu tentang informasi tersebut.
2. Khabar
Khabar
dalam bahasa indonesia diartikan sebagai kabar atau berita. Khabar adalah
berita yang dipindahkan dari orang lain dan bisa juga bersumber dari diri
sendiri dan mengandung dua kemungkinan, benar atau salah.
3. Hadis
Hadis secara bahasa adalah berita
atau baru. Hadis yang bersumber dari Allah dan Rasulullah tidak mungkin
diragukan kebenarannya dan selalu up to date, tidak pernah basi karena
masa. Tatapi berita dari manusia kadang-kadang sia-sia, karena itu manusia
diminta menghindari berita atau informasi yang sia-sia.
Shidiq dan Kadzib
Istilah yang tidak bisa dipisahkan dari
Naba’, Khabar, dan Hadis adalah shidiq (benar atau jujur) dan kadzib
(dusta).
Shidiq
Shidiq artinya perkataannya
diterima. Sebab perkataanya diterima adalah karena antara pernyataannya yang dikeluarkan dengan
realitasnya sama.
Kadzib
Kadzib artinya adalah lawan dari
shidiq, yaitu berita yang berasal dari sumber tetapi tidak sesuai dengan
kenyataannya yang membuat orang yang mendengarkannya tidak mempercayainya.
D.
Metode Menyampaikan Pesan
1.
Hiwar
Hiwar menurut bahasa artinya
pembicaraan yang berlangsung diantara dua orang atau lebih. Secara umum Hiwar
adalah diskusi yang berlangsung antara dua pihak atau lebih yang bertujuan
lemuruskan pandangan, manampilkan hujah, menetapkan kebenaran, menghilangkan subhah (keragu-raguan), dan
mengembalikan orang yang slah pemahamannya kepada kebenaran. Kata hiwar banyak ditemukan didalam Q.S. Al_kahfi (18) : 34
2.
Jidal
Jidal menurut bahasa berarti memintal benang, jidal adalah upaya untuk
merajut pendapat-pendapat yang berseberangan seperti merajut benang-benang yang
kusut.
Secara umum kata jidal mengandung makna agak negatif, karena memiliki
kecendrungan untuk memenangkan keinginannya bukan untuk mencari kebenaran. Karena
itulah Allah hanya membolehkan kepada orang yang beriman untuk menggunakan
metode ini jika dilakukan dengan cara yang baik. Contoh kata jidal yang tidak
bersyarat adalah firman Allah dalam Qs. Al-Mu’min (40):4-5.
3. Bayan
Kata bayan dalam jenisnya disebutkanbanyak sekali dalam Al-Qur’an. Secara
bahasa bayan artinya menjelaskam tujuan dengan pilihan kata yang paling tepat.
Al-Jurjani mengatakan bahwa bayan artinya menjelaskan maksud kepada orang yang
mendengar. Didalam komunikasi yang paling utama adalah menjelaskan sesuatu
sehingga apa yang dikmaksudkan oleh pembicara dipahami secara jelas oleh
pendengar.
4. Tadzikir
Tadzikir berasal dari kata dzakara yang berarti mengingat. Ketika bangun
katanya menjadi dzakkkara-tadzikir artinya berubah menjadi mengingatkan atau
memberikan peringatan. Kata tadzkir dan tadzakkur dalam berbagai bentuknya
disebutkan dibeberapa tempat di Al-Qur’an diantaranya didalam surah Al-an’am :
70, Ar-Ra’d : 17, Ibrahim : 5, Thaha : 44, Fathir : 37, Az-zumar : 9, Ghafir : 13, Al-Dzariyat : 49, Al-Naziat :
35, Al-A’la : 9 & 10, Al-Ghasyiyah : 21, dan Al-Fajr : 23. Kata yang banyak
ditemui dalam kata dzikr.
Ayat-ayat diatas juga memberikan informasi kepada kita bahwa manusia
memiliki kecendrungan lalai mengambil peringatan dini dan lupa dengan hakikat
diri, karena itu diperlukan orang yang mengingatkan. Dengan adanya mengingatjan
(muzakir), maka akan ada orang yang dapat mengambil pelajaran atau peringatan
(tadzakkur), dan akan melahirkan orang-orang yang selalu zikir.
5. Tabligh
Dasar kata tabligh adalah balagha, kata tabligh
secara umum berarti selesai, berakhir, atau sampai yang bisa digunakan untuk
tempat, masa atau sesuatu abstrak. Selain pesan yang disampaikan secara baik
kepada penerima, kata balagha juga nengandung makna sampai dengan mengesankan.
6. Tabsyir
Tabsir berasar dari kata busyra dan bisyarah
yang artingya bahagia dan gembira adapun kata tafsir artinya adalah
menyempaikan kabar gembira dan bahagia. Tujuan dari busyra adalah memberikan
motifasi kepada orang-orang baik agar bertahan dalam kebaikan atau semakin
bersemangat, meningkatkan kualitas kebaikannya.
7. Indzar
Salah satu metode untuk menumbuhkan rasa takut
kedalam hati manusia adalah indzar. Secara bahasa indzar berarti menyampaikan
pesan dengan cara mengingatkan.
8.
Ta’aruf
Ta’aruf berasal dari kata arafa berarti tahu
dan mengenal. Tahu dan kenal disini artinya mengetahui dan mengenal sesuatu
dengan tanda-tanda yang membuatnya bisa membedakan antara satu dengan yang
lainnya. Dalam kehidupan manusia, saling mengenal atau ta’aruf juga memerlukan
tenaga dan biaya yang tidak sedikit.
9. Tawashi
Tawashi adalah salah satu bentuk komun ikasi
yang menghubungkan orang-orang terdekat dan orang-orang khusus. Saling
memberikan wasiat adalah salah satu perbuatan mulia yang mampu
mendongkrak kualitas manusia.
10. Nasihat
Nasihata adalah ungkaian kata yang diungkapan
untuk orang yang diberi nasihat dengan harapan orang tersebut bertambah baik.
Nasihat adalah salah satu bentuk komunikasi yang berdampak positif buat yang
memberikan nasihat maupun yang diberi nasihat. Pemberi nasihat akan semakin
dekat dengan Allah dengan kata-kata yang diucapkannya.
11.
Irsyad
Irsyad adalah mencari petunjuk ke jalan yang
lurus dari kata sesat. Irsyad adalah proses membantu seseorang dalam mengatasi
permasalahan pribadinya dengan mengarahkan dirinya untuk mengatasi masalah
dengan dirinya sendiri.
12. Wadz atau
Mau’idzah
Al-Jurjani mendefinisikan wadz sebagai
al-tadzik bil al-khair fima yariqqu lahu al-qalb, mengingatkan tentang kebaikan
yang membuat hati menjadi lembut.
13. Idkhal al-Surur
Diantara perintah Islam kepada umatnya adalah
perintah membahagiakan orang lain. Baik dengan kata maupun perbuatan,
membahagiakan orang lain dalam istilah Rasulullah disebut idkhal al-surur.
Referensi
Harjani Hefni,
Komunikasi Islam, Jakarta :
Prenadamedia Grup, 2015. hlm 77-154
Mantap, sangat bermanfaat :)
BalasHapusTerimakasih,aamiin
HapusTerimakasih,aamiin
Hapus