Pengertian, Hukum dan Dalil zakat.
Mata Kuliah : Fiqih Zakat
Dosen : Al-Fakhri Zakirman Lc, MA.
Nama
: Vina Uswatun Hasanah
|
Nim : 11533009
Kelas : V B Manajemen Dakwah
Pengertian Zakat, Hukum Zakat, Serta Dalil ??
Pengertian Zakat, Hukum Zakat, Serta Dalil ??
A. Zakat adalah salah satu dari rukum Islam, Menurut bahasa Arab zakat artinya suci, bersih, tumbuh, berkembang, berkah, subur, mewah, pantas, sholeh, baik, senang dan layak. Sedangkan
menurut istilah syara’ Moh.Rifa'i zakat ialah mengeluarkan sebagian dari harta benda atas
perintah Allah, sebagai sedekah wajib kepada mereka yang telah ditetapkan
menurut syarat-syarat yang telah ditentukan oleh hukum Islam.
Sedangkan zakat menurut Sulaiman Rasyid, Kadar harta tertentu yang dikeluarkan kepada yang berhak menerimannya dengan beberapa syarat.
Penulis mengaanalisa dari 2 pendapat diatas maka zakat adalah mengeluargakan sebagian dari harta benda yang kita miliki dengan maksud berbagi kepada orang-orang yang berhak menerimanya dengan tujuan membersihkan jiwa dari sifat-sifat kikir dan bakhil.
Sedangkan zakat menurut Sulaiman Rasyid, Kadar harta tertentu yang dikeluarkan kepada yang berhak menerimannya dengan beberapa syarat.
Penulis mengaanalisa dari 2 pendapat diatas maka zakat adalah mengeluargakan sebagian dari harta benda yang kita miliki dengan maksud berbagi kepada orang-orang yang berhak menerimanya dengan tujuan membersihkan jiwa dari sifat-sifat kikir dan bakhil.
B.
Dasar Hukum Mengeluarkan Zakat
Mengeluarkan zakat wajib bagi tiap-tiap muslim yang mempunyai harta
benda menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh hukum Islam. Zakat sebagai salah satu rukun Islam,
zakat adalah fardhu ‘ain Dalam al-Qur'an
dan Hadis , perintah zakat sama pentingnya dengan perintah shalat, puasa, dan haji. Orang yang mengingkari wajibnya zakat di hukum
kafir. Seluruh ulama salaf dan khalaf menetapkan, bahwa orang mengingkari hukum
zakat, yakni mengikngkari wajibnya zakat dihukumi kufur.
C.
Dalil
وَأَقِيمُواْ
الصَّلاَةَ وَآتُواْ الزَّكَاةَ وَارْكَعُواْ مَعَ الرَّاكِعِينَ
“ Dan laksanakanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah,
beserta orang yang rukuk,”(Qs. Al-Baqarah : 43)
فَإِنْ
تَابُوا وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ فَإِخْوَانُكُمْ فِي الدِّينِ
“Dan jika mereka bertobat dan melaksanakan shalat dan menunaikan
zakat, maka (berarti mereka itu) adalah saudara saudara seagama (QS. At-Taubah
: 11)
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ
شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامِ
الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالْحَجِّ وَصَوْمِ رَمَضَانَ
Dari Ibnu Umar –semoga Allah meridhai
keduanya (Umar dan anaknya)- beliau berkata: Rasulullah shollallahu
‘alaihi wasallam bersabda: Islam dibangun atas 5 (rukun): Persaksian
(syahadat) bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah
dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah, dan menegakkan sholat,
menunaikan zakat, haji, dan puasa Ramadlan (H.R alBukhari dan Muslim)
Referensi :
Drs.Moh.Rifa’I, Fiqih Islam lengkap,
Semarang : PT. Karya Toha Putra, 2014.
Hlm 312-314
Syukron, semoga bermanfaat bagi para pembaca 😇
BalasHapus